![]() |
MANADO|||CK — Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Pemerintah Kota Tomohon Angkatan V yang digelar sejak 12 Agustus hingga 8 Desember 2025 resmi ditutup dengan hasil gemilang. Seluruh 30 peserta dinyatakan lulus dalam uji kompetensi, menjadikan angkatan ini sebagai salah satu penyelenggaraan terbaik yang pernah diikuti Pemkot Tomohon.
Kepala BPSDMD Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Drs. Audy Pangemanan, AP, M.Si., memberikan apresiasi tinggi atas capaian tersebut. Ia menegaskan bahwa kualitas penyelenggaraan PKA Tomohon termasuk yang paling rapi, terstruktur, dan konsisten di Sulawesi Utara.
“Tidak semua daerah mampu mengelola pelatihan sebaik ini. Panitia BKPSDM Kota Tomohon menunjukkan manajemen yang matang dan koordinasi yang sangat baik,” ujar Pangemanan.
Ia juga memberi penghargaan kepada Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Tomohon, Drs. O.D.S. Mandagi, MAP, yang mewakili Wali Kota pada penutupan kegiatan, serta Kepala BKPSDM Tomohon, Jhonson Liuw, SPi, yang dinilai berperan besar dalam menjaga kualitas penyelenggaraan seluruh tahapan PKA.
Dalam arahannya, Pangemanan menekankan bahwa PKA adalah instrumen transformasi aparatur, bukan sekadar pelatihan administratif. Selama empat bulan, peserta berhasil Mendiagnosa dan memetakan isu kinerja prioritas di unit kerja masing-masing, Merumuskan aksi perubahan dengan indikator terukur, Membangun jejaring dan kolaborasi lintas sektor, dan Menunjukkan kepemimpinan adaptif dan berorientasi hasil.
“Aparatur hari ini harus menjadi problem solver, pemimpin kolaboratif, memiliki digital mindset, dan menjadi agent of change. Kita tidak boleh lagi menjadi penjaga status quo,” tegasnya.
BPSDMD Sulut kembali menegaskan bahwa Sulawesi Utara kini berada di posisi 5 besar nasional penyelenggara pelatihan terbaik versi Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Untuk memastikan keberlanjutan aksi perubahan peserta PKA, BPSDMD bersama Pemkot Tomohon menetapkan lima langkah strategis, Pemantauan dan pendampingan implementasi inovasi, Integrasi inovasi ke dalam rencana kerja perangkat daerah, Evaluasi hasil implementasi dalam 3–6 bulan, Replikasi inovasi terbaik ke perangkat daerah lain dan Pembentukan forum kolaborasi dan komunitas praktik.
Audy Pangemanan menegaskan bahwa seluruh peserta dinilai melalui mekanisme komprehensif yang mencakup tes akademik, studi lapangan, sosiometri, dan kualitas aksi perubahan.
Sementara itu, Wali Kota Tomohon Caroll Senduk, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs. ODS Mandagi, menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Sulut dan BPSDMD atas pendampingan penuh dalam penyelenggaraan pelatihan ini.
Mandagi menegaskan bahwa peningkatan kualitas aparatur tetap menjadi kebijakan wajib Pemkot Tomohon, meskipun daerah menghadapi keterbatasan anggaran.
“Tahun depan Pemkot kembali menganggarkan pelatihan PKN dan PKA. Ini mandat wajib untuk pengembangan karir dan penyiapan pemimpin masa depan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh hasil pembelajaran selama empat bulan harus diwujudkan dalam kinerja, kedisiplinan, dan loyalitas para pejabat administrator dalam mendukung pelayanan publik di bawah kepemimpinan Wali Kota Caroll Senduk dan Wawali Sendy Rumajar.
“Semoga inovasi peserta PKA mampu mengoptimalkan pelayanan publik dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat Kota Tomohon,” tutup Mandagi. (MiRa)











