![]() |
SULUT|||CK- Politisi senior Partai Golkar yang juga Ketua DPD II Golkar Minahasa Tenggara, Tonny Hendrik Lasut, menyatakan secara tegas kesiapan dirinya maju sebagai bakal calon Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara.
Pernyataan itu disampaikan Lasut saat tampil sebagai narasumber dalam Podcast Mata Bicara yang dipandu wartawan senior Amanda Komaling. “Hari ini saya siap bertarung seratus persen,” tegas Lasut di hadapan host.
Tonny Lasut mengungkapkan, keputusannya maju dilandasi pengalaman panjang lebih dari dua dekade berkiprah di Partai Golkar. Ia menegaskan komitmennya sebagai kader loyal yang tidak pernah terpikir untuk pindah partai meski berbagai tawaran datang dari luar.
“Saya sudah 22 tahun lebih mengabdi di Golkar. Ada tawaran dari partai lain, tapi puji Tuhan sampai sekarang saya tetap di Golkar,” ujarnya.
Ikuti Podcast Mata Bicara selengkapnya di https://youtu.be/UDCvk1KU4hg?si=l_NnQMHvMI6h3jaP
Tonny menuturkan, jejak politiknya berawal dari keluarga yang sejak dulu aktif di Golkar. Ayahnya pernah menjabat Kepala Desa selama 11 tahun dan menjadi kader Golkar hingga akar rumput. Dari situ, Tonny meneruskan tongkat estafet politik orang tuanya.
Karier organisasi Tonny berkembang dari sekretaris kecamatan, naik menjadi ketua kecamatan, kemudian sekretaris kabupaten, ketua kabupaten, hingga pernah menjadi sekretaris provinsi. Kini ia menjabat Ketua DPD II Golkar Minahasa Tenggara dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD.
Lasut menilai dirinya memiliki kapasitas untuk naik memimpin Partai Golkar Sulut. Ia menyebut pengalaman, konsolidasi struktur, dan jaringan politik sebagai modal kuat.
“Dari 15 DPD II, sudah 9 yang menyatakan dukungan tertulis. Tiga lagi belum menyampaikan, tapi apapun keputusan DPP, mereka semua ikut,” katanya.
Ia menegaskan bahwa kekuatan politik bukan hanya soal kemampuan pribadi, melainkan konsolidasi organisasi.
“Yang paling penting itu komunikasi. Konsolidasi dan pembentukan jaringan menjadi langkah awal jika saya dipercaya memimpin Partai Golkar Sulut.” terang Lasut.
Menariknya, Tonny mengungkap hubungan komunikatifnya dengan Christiany Eugenia Paruntu (CEP). Keduanya sepakat menjaga persatuan internal jelang Musda yang diprediksi berlangsung ketat.
“Apapun keputusan DPP, kami jalankan bersama. Tidak ada yang keluar, tidak ada yang kecewa. Kami sepakat untuk tetap bersama demi kemajuan Partai Golkar di Sulawesi Utara,” tegasnya.
Lasut menambahkan, baik ia maupun CEP sepakat tidak akan ada kader yang disingkirkan apabila salah satu dari mereka terpilih, kecuali melanggar AD/ART partai.
Tonny menilai momentum saat ini sangat strategis bagi Golkar Sulut, mengingat Ketua Umum Golkar menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Gubernur Sulut Yulius Selvanus dikenal pro terhadap keberpihakan kepada rakyat penambang.
“Dengan komunikasi tiga arah antara ketua umum, gubernur, dan ketua Golkar Sulut nanti, tentu banyak kebijakan bisa dikawal secara maksimal terutama untuk daerah-daerah pertambangan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti wilayah kepulauan yang masih membutuhkan perhatian khusus seperti listrik, infrastruktur jalan, dan fasilitas dasar lainnya.
Visi Lasut untuk memimpin Golkar Sulut menekankan konsolidasi menyeluruh dan struktur kepengurusan yang efektif.
“Visi saya jelas, semua kepengurusan harus terstruktur, rapi, dan bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Dengan latar belakang sebagai pengusaha dan politisi berpengalaman, Tonny Hendrik Lasut tampil sebagai salah satu figur yang paling siap menghadapi pertarungan Musda Golkar Sulawesi Utara.
“Saya pastikan, saya siap bertarung 100 persen. Jika Tuhan kehendaki dan DPP memberi kepercayaan, saya siap memimpin Golkar Sulawesi Utara.” tutup Lasut.
(Red**)











