 |
TOMOHON|||CK – Komisi III DPRD Kota Tomohon melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pabrik Roti Jordan di Kelurahan Paslaten I, Kecamatan Tomohon Timur, Kamis (16/10/2025). Langkah ini diambil menyusul laporan dugaan pelanggaran hak-hak tenaga kerja di perusahaan yang bernaung di bawah PT Kawanua Puspa Buana tersebut.
Dalam pertemuan yang difasilitasi di lokasi pabrik, pihak DPRD mempertemukan sejumlah pekerja yang merasa dirugikan dengan pihak manajemen perusahaan, di antaranya Kepala Cabang Magdalena dan Kepala HRD Nini Pontoan.
Pontoan mengungkapkan bahwa total tenaga kerja di Pabrik Roti Jordan berjumlah 250 orang, dengan 195 di antaranya telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami berupaya mendaftarkan sisanya secara bertahap, karena sebagian masih berstatus pekerja baru dengan masa kerja di bawah enam bulan. Namun semuanya akan tercover jaminan sosial,” jelas Pontoan.
Pihak perusahaan juga menegaskan bahwa upah bagi karyawan telah mengikuti UMP Sulawesi Utara sebesar Rp 3,775 juta, kecuali untuk pekerja baru yang masih menjalani masa pelatihan.
“Bagi yang masa kerja di bawah enam bulan dan belum memiliki keterampilan penuh, upahnya sementara Rp 1,7 juta per bulan,” ujar Pontoan.
Ia menambahkan, perbedaan upah dan persoalan yang muncul di internal perusahaan sebagian besar disebabkan kurangnya komunikasi dari pekerja.
“Jika ada keluhan, sebaiknya disampaikan langsung ke manajemen agar bisa dicarikan solusi bersama, jangan dibawah keluar. Kami juga memohon maaf bila masih ada aturan ketenagakerjaan yang belum terlaksana dengan sempurna, kedepannya kami akan benahi. Pada intinya kami taat akan aturan” tambahnya.
Kunjungan lapangan dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kota Tomohon, Maria Hernie Pijoh (MHP), bersama anggota Rokcy Polii dan Feibie Simbar, serta didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tomohon Mariam Rau. Turut hadir pula perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara. (MiRa)
