TOMOHON|||CK — Komisi III DPRD Kota Tomohon turun langsung ke Pabrik Roti Jordan di Kelurahan Paslaten I, Kecamatan Tomohon Timur, Kamis (16/10/2025), untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran hak-hak ketenagakerjaan di bawah naungan PT Kawanua Puspa Buana.
Kunjungan dipimpin Ketua Komisi III DPRD Tomohon, Maria Hernie Pijoh (MHP), bersama anggota Rokcy Polii dan Feibie Simbar, didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tomohon Mariam Rau serta perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam pertemuan di lokasi, sejumlah pekerja yang mengaku dirugikan dipertemukan langsung dengan pihak perusahaan, di antaranya Kepala Cabang Magdalena dan Kepala HRD Nini Pontoan, untuk mencari solusi bersama terkait persoalan ketenagakerjaan.
“Perusahaan wajib mematuhi aturan ketenagakerjaan yang telah diatur dalam undang-undang. Tujuannya agar pekerja dan perusahaan sama-sama sejahtera,” tegas MHP di hadapan pihak manajemen dan pekerja.
Ia menegaskan agar setelah pertemuan tersebut, tidak ada lagi pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak maupun tindakan yang merugikan pekerja. “Kami minta tidak ada pekerja yang diberhentikan sepihak. Jangan sampai menambah angka pengangguran di Tomohon,” ujarnya.
Terkait perlindungan sosial tenaga kerja, MHP menekankan pentingnya kepesertaan seluruh pekerja dalam BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, serta pemberian upah sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP).
“Gaji harus disesuaikan dengan UMP agar kesejahteraan pekerja tetap terjaga. Kami memahami adanya perbedaan upah bagi pekerja baru dan lama, tetapi semua tetap harus mengikuti tahapan dan aturan yang berlaku,” jelasnya.
Komisi III DPRD Tomohon berkomitmen untuk terus mengawal dan mengawasi kasus ini. “Jika ditemukan intimidasi atau pemecatan terhadap pekerja pasca-sidak ini, kami akan menindaklanjuti secara tegas,” tegas MHP.
Di sisi lain, MHP mengapresiasi kontribusi Pabrik Roti Jordan yang telah membuka lapangan kerja bagi warga Tomohon. “Kami mendukung investasi yang memberikan dampak ekonomi positif. Namun kesejahteraan pekerja tetap harus menjadi prioritas,” tandasnya.
