![]() |
Tomohon|||CK- Upaya membekali para anak binaan dengan keterampilan produktif terus dilakukan oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Tomohon. Melalui program bertajuk “Ekspresi (Eks-Andikpas Mandiri Melalui Vokasi)”, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong bekerja sama dengan Elmonts Coffee menggelar pelatihan pengolahan kopi yang berlangsung sejak 3 hingga 5 November 2025.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber Almontana Paat, pengusaha sekaligus petani kopi asal Tomohon yang dikenal dengan kiprahnya dalam pengembangan kopi lokal. Selama tiga hari, para peserta yang merupakan anak binaan LPKA Tomohon dibimbing dalam proses pengolahan biji kopi, mulai dari pemetikan, penjemuran, hingga penyeduhan dengan standar industri.
Kepala Seksi Pembinaan LPKA Tomohon, Oktavianus Simboh SH, MAP, menyampaikan apresiasi mendalam kepada pihak Pertamina Geothermal dan Elmonts Coffee atas pelaksanaan pelatihan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina Geothermal Energy dan Elmonts Coffee. Kegiatan ini bukan hanya memberi ilmu, tapi juga menumbuhkan semangat baru bagi anak-anak binaan untuk mandiri dan produktif setelah kembali ke masyarakat,” ujarnya.
“LPKA bukanlah akhir dari segalanya. Melalui pelatihan seperti ini, kami ingin menegaskan bahwa harapan dan masa depan tetap terbuka lebar bagi anak-anak binaan,” tutup Simboh.
![]() |
Sementara itu, General Manager (GM) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong, Albertus Novi Purwono, melalui Humas PGE Muhammad Didih, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan pembinaan anak muda di daerah sekitar wilayah operasi.
“Program ini bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk membuka peluang masa depan yang lebih baik bagi generasi muda, termasuk mereka yang sedang menjalani pembinaan di LPKA. Kami berharap keterampilan ini bisa menjadi bekal nyata saat mereka kembali ke masyarakat,” kata Didih.
Ia juga menambahkan, pihak PGE berencana untuk mengembangkan program serupa secara berkelanjutan, bahkan menjajaki pembentukan coffee shop binaan sebagai wadah praktik dan wirausaha bagi alumni pelatihan.
Lanjut Didih, Pelatihan “Ekspresi” ini diikuti oleh 20 peserta dan ditutup dengan penyerahan sertifikat kompetensi sebagai bentuk pengakuan atas keterampilan yang telah diperoleh. Program ini diharapkan menjadi contoh sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pembinaan dalam mencetak generasi muda yang mandiri serta produktif.
Sementara itu, Instruktur pelatihan, Almontana Paat, turut mengungkapkan rasa bangganya bisa berbagi pengalaman dan ilmu kepada para peserta. Ia menilai antusiasme anak-anak binaan menjadi bukti bahwa semangat belajar dan bekerja tidak pernah padam.
![]() |
“Saya kagum melihat semangat adik-adik di LPKA ini. Mereka cepat belajar dan punya rasa ingin tahu tinggi tentang kopi. Harapan saya, ilmu yang mereka dapat bisa menjadi bekal setelah keluar nanti — entah untuk membuka usaha kecil, bergabung dengan kafe, atau bahkan menjadi petani kopi mandiri,” tutur Elmon Paat, pemilik Elmonts Coffee.
PLH Kepala LPKA Alfet Likak Possumah, S.Pd, Kasubsi Pendidikan dan Bimkemas Yurdianto, SH. Marla Shanty Mait, S.PSI, dan Ridel Rawung, SH MAP, serta jajaran. (MiRa)













