 |
| Sekot Edwin Roring Terima Kunjungan Kerja Staf Khusus Menko PMK. (Foto Ist/MiRa) |
Tomohon|||CK- Pemerintah Kota Tomohon menerima kunjungan kerja (Kunker) dari Staf Khusus Menko PMK Bidang Bencana dan Pemberdayaan Manusia, Mayjen TNI Luthfie Beta, S.Sos., M.Si., dalam rangka memperkenalkan program Kampung Tangguh terpadu dan berkelanjutan. Kunjungan ini diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Tomohon, Edwin Roring, SE., ME., mewakili Wali Kota Caroll Senduk, SH.
Didampingi oleh Asisten Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kemenko PMK, Monalisa Herawati Rumajar, Luthfie Beta menjelaskan bahwa Kota Tomohon dipilih sebagai lokasi strategis pengenalan program karena memiliki sumber daya yang potensial untuk dikembangkan.
“Kunjungan kami hari ini bertujuan untuk mengawal dan mengenalkan konsep Kampung Tangguh yang terpadu dan berkelanjutan. Tomohon kami nilai memiliki potensi sumber daya manusia dan alam yang bisa diperdayakan untuk mendukung program ini,” ujar Luthfie.
Ia juga menyampaikan pesan Menko PMK agar pemerintah daerah dapat mensosialisasikan program tersebut kepada masyarakat agar bisa dilanjutkan secara mandiri dan memberi manfaat jangka panjang.
Sementara itu, Sekda Edwin Roring menyampaikan apresiasi kepada Kemenko PMK atas perhatian dan dukungan terhadap Kota Tomohon, khususnya dalam aspek penanggulangan bencana dan pemberdayaan masyarakat.
“Pemerintah Kota Tomohon akan menindaklanjuti program ini dengan menyiapkan data-data yang dibutuhkan. Kami siap bersinergi demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Roring.
Dalam kesempatan tersebut, meninjau gunung Lokon yang saat ini masih aktif. Diketahui rombongan sebelumnya juga meninjau lokasi perumahan yang direncanakan untuk menampung warga terdampak erupsi Gunung Ruang dari Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Tomohon Drs. O. D. S. Mandagi, MAP; Kepala Bapelitbangda Jeklin Mareyke Mangulu, SP., M.Si.; Kalaksana BPBD Tomohon Henkie Supit; Kadis PUPR Royke Tangkawarouw; serta perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Simon Kilis dan Boas Wilar. (MiRa)
