Tomohon|||CK- Kota Tomohon kini berada dalam status siaga menyusul peningkatan aktivitas Gunung Lokon yang naik menjadi Level 3. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon, Hengky Y. Supit, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers pada Rabu (13/11).
"Status Gunung Lokon telah naik dari waspada menjadi siaga. Berdasarkan laporan dari pos pemantauan, terjadi peningkatan aktivitas magma yang signifikan di Gunung Lokon, sehingga ada potensi besar terjadinya erupsi freatik yang dapat mengeluarkan uap panas beracun," ungkap Supit di Gedung TUP.
Dalam konferensi pers tersebut, Supit didampingi oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Protokol, dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Tomohon, Christo Kalumata, S.STP. Supit menjelaskan bahwa peningkatan status dari level 2 ke level 3 atau dari waspada ke siaga mengharuskan pemerintah daerah segera mengambil langkah antisipatif. Masyarakat, terutama para pendaki, diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar Gunung Lokon.
Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan peraturan yang berlaku, peningkatan status ke Level 3 atau siaga ini mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) untuk segera bertindak. Langkah awal yang diambil adalah menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) guna menyusun langkah-langkah penanggulangan bencana.
Beberapa poin penting dari hasil Rakor telah dituangkan dalam surat edaran Wali Kota Tomohon. Di antaranya adalah larangan pendakian dan pembatasan aktivitas di radius 3 kilometer (km) dari puncak Gunung Lokon. Pemkot bersama TNI dan Polri akan melakukan patroli dan sosialisasi kepada kelompok-kelompok usaha serta petani yang berada di sekitar wilayah tersebut.
Diketahui, dalam radius 3 km dari Gunung Lokon, terdapat sejumlah tempat usaha wisata, galian C, serta pemukiman seperti di daerah Kinilow. "Demi mencegah potensi bahaya, kami telah melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di dalam radius 3 km," pungkas Supit. (Red-CK)
