Gambar Ilustrasi Penjualan Daging Babi |
Citakawanua.com- Sempat viral, di Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa, daging babi dijual dengan harga miring. Harga penjualan daging babi bervariasi dari 100 ribu 3 Kg sampai 100 6/7 Kg.
Viralnya penjualan daging babi di Sonder, membuat banyak kalangan mempertanyakan apakah daging babi yang dijual diduga sudah terkontaminasi atau terkena virus African Swine Fever (ASF) dikabarkan sudah terdeteksi ada di tanah Nyiur melambai?
Walaupun diduga begitu, sejumlah masyarakat di seputaran Sonder dan sekitarnya, bahkan datang dari Kabupaten/kita di Sulawesi Utara (Sulut), berbondong-bondong untuk membeli daging babi yang dijual dengan harga murah tersebut.
Menanggapi hal ini, Kapolsek Sonder Ipda Hiskya Tuejeh. S.Psi membenarkan bahwa diwilayah hukum kepolisiannya, telah terjadi penjualan daging babi dengan harga murah.
"Kenapa penjualan daging babi dengan harga murah terjadi di Sonder, diakibatkan para makelar sudah kadang mengambil babi di Sonder, sehingga para peternak memutuskan menjual daging babinya sendiri dengan harga miring terutama babi yang sudah tidak produktif lagi." kata Kapolsek Tuejeh kepada wartawan media ini, diruangannya, Kamis (27/7/23).
Selain itu, Kapolsek Tuejeh mengakui, dari pantauan Polsek Sonder dilapangan, alasan lainnya, dengan mengantisipasi virus ASF yang dikabarkan sudah terdeteksi di Sulut, daging babi dijual murah, dengan harapan agar stok babi cepat terjual, sehingga setiap kandang dapat dibersihkan dan boleh diisi kembali ternak yang baru.
Namun sampai dengan saat ini, Polsek Sonder selalu memantau situasi dan kondisi di lapangan, dan dipastikan daging babi yang dijual di Sonder, adalah ternak babi sehat.
"Kami, pihak Polsek Sonder telah berkoordinasi dengan Camat setempat dan dinas Kesehatan serta dinas Peternakan Kabupaten Minahasa, daging babi yang dijual itu sehat dan tidak terkontaminasi dengan virus ASF, layak untuk dikonsumsi." terang Kapolsek Sonder.
Diharapkan, kepada masyarakat yang berbelanja di Sonder, agar tetap terbit dan menjaga keamanan. Dimintakan kepada masyarakat jangan termakan hoax-hoax di media sosial (medsos) terkait penjualan daging babi. (Red-CK)