 |
Tomohon|||CK – Layanan penyediaan menu Sekolah Pemberian Pangan Gizi (SPPG) Tomohon Barat ramai dibicarakan warganet, khususnya sejumlah orang tua siswa, yang memprotes menu karbohidrat bukan berupa nasi, melainkan kentang maupun mie.
Menanggapi hal ini, Kepala Dapur SPPG Tomohon Barat, Stevania, menegaskan bahwa penyajian menu sepenuhnya mengikuti rekomendasi dan Petunjuk Teknis (Juknis) dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“SPPG memastikan setiap menu yang disajikan memenuhi standar gizi BGN, khususnya dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Komponen utama meliputi karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah. Karbohidrat tidak hanya dari nasi, tetapi juga bisa dari mie, roti, kentang, ubi, maupun jagung,” jelasnya. Kamis, (26/09/25).
Stevania menambahkan, aspek kebersihan, keamanan pangan, serta penggunaan bahan baku berkualitas menjadi perhatian utama. SPPG Tomohon Barat sendiri telah beroperasi sejak 1 September 2025, melayani sekitar 3.100 siswa di wilayah Tomohon Barat dan sebagian Tomohon Tengah.
“Selama beberapa minggu berjalan, tidak ada keluhan berarti dari siswa. Bahkan di beberapa sekolah, anak-anak menuliskan pesan terima kasih, berharap program ini terus berlanjut. Ada juga yang bercanda meminta menu daging babi putar atau RW. Faktanya, setiap kali ompreng dikumpulkan, makanan selalu habis,” ujarnya.
Stevania memastikan menu selalu berganti setiap hari dan disajikan dengan standar halal sesuai juknis yang berlaku. Tapi kami tidak bisa mengikuti permintaan dari setiap anak, karena dari 3.100 siswa, bermintaannya berbeda-beda.
Terkait viralnya pemberitaan pelayanan SPPG di SMK Negeri 1 Tomohon, pihak pengelola telah berkoordinasi langsung dengan pihak sekolah.
Penanggung Jawab SPPG Tomohon Barat, Santa Monica Ngantung, turut menegaskan komitmen pihaknya.
“Kami akan terus menjamin kehigienisan dan kualitas menu sehingga mampu memenuhi kebutuhan gizi anak. Selain itu, kami mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Subianto, karena program ini sangat bermanfaat untuk generasil muda,” tegas Monica.
Terpisah, saat dikonfirmasi langsung, kepada sejumlah awak media, Wakil Kepala SMK Negeri 1 Tomohon Bidang Sarana Prasarana, Baim Tura, menegaskan hingga kini pihak sekolah tidak menerima keluhan langsung dari orang tua.
“Sampai saat ini tidak ada laporan orang tua maupun kasus anak sakit akibat konsumsi makanan MBG. Semua anak baik-baik saja, mungkin pada saat menerima menu mie, anak-anak belum terbiasa.” pungkasnya. (MiRa)
