![]() |
Anggota DPRD Kota Tomohon Toar Polakitan (Foto IST/MiRa) |
Tomohon|||CK – Meski sudah memakan korban jiwa, praktik pengiriman tenaga kerja ilegal ke Kamboja masih terus menggoda sejumlah warga Kota Tomohon, terutama para pencari kerja. Beberapa di antaranya bahkan sempat ditangkap aparat kepolisian saat hendak berangkat melalui Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Salah satu kasus terbaru mengungkap situasi yang memprihatinkan. Seorang perempuan asal Tomohon dilaporkan nyaris menjadi korban perdagangan manusia. Ia sempat menjerit minta tolong dan nekat melompat dari kendaraan saat mengetahui akan dibawa oleh perusahaan ilegal.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Tomohon Toar Polakitan mengimbau masyarakat agar tidak tergiur janji manis bekerja di luar negeri secara ilegal, khususnya ke Kamboja.
“Jangan mudah tergoda tawaran gaji besar yang justru mengancam keselamatan. Lebih baik bekerja secara legal di dalam negeri, karena upah minimum di Indonesia masih lebih tinggi dibanding di Kamboja,” tegas Polakitan, disela-sela kegiatan sosialisasi Ranperda terkait Pengelolaan Sampah di Kelurahan Kinilow Satu, Rabu (14/05).
Ia juga meminta para orang tua agar lebih waspada dan aktif mengawasi anak-anak mereka, serta tidak mengizinkan mereka bekerja secara ilegal ke luar negeri khususnya ke Kamboja.
Toar turut mendorong Pemerintah Kota Tomohon agar mengeluarkan surat edaran ke seluruh kelurahan sebagai bentuk pelarangan warga untuk bekerja ke negara-negara berisiko tinggi.
“Pemerintah daerah bersama tokoh agama dan masyarakat harus rutin memberikan edukasi dan sosialisasi di berbagai kegiatan, baik saat acara suka maupun duka, agar warga makin sadar akan bahaya ini,” tambahnya. (Mq)