TOMOHON || CK — Dalam upaya mendukung percepatan transisi energi bersih sekaligus meningkatkan kompetensi siswa, PLN Persero menggelar pelatihan konversi motor konvensional ke motor listrik di SMK Kristen 1 Tomohon, Kamis (23/10/2025).
PLN Persero terus memperkuat komitmennya mendukung transformasi energi ramah lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Salah satunya diwujudkan lewat pelatihan konversi motor konvensional berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik yang digelar di SMK Kristen 1 Tomohon.
Hary Subagyo selaku senior manager keuangan komunikasi dan umum unit induk penyaluran dan pusat pengatur beban Sulawesi, mengakui program ini dihadirkan sebagai bentuk kontribusi nyata perusahaan dalam pengembangan keterampilan generasi muda sekaligus mendukung target pemerintah menuju energi hijau.
“Ini adalah bagian dari TJSL PLN. Kami ingin menggerakkan perekonomian sekaligus menjaga lingkungan. Salah satu unit kami berada di Tomohon, sehingga sudah sewajarnya kami memberi kontribusi kepada wilayah ini,” ujar Hary.
Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknologi kepada siswa, tetapi juga mendorong peserta agar mampu terjun langsung ke dunia kerja hingga membuka lapangan usaha secara mandiri.
“Yang pertama, kami ingin menambah keterampilan (skill). Kedua, menyiapkan adik-adik SMK untuk siap bekerja dan berwirausaha,” lanjutnya.
Hary menegaskan, pelatihan konversi motor ke tenaga listrik penting untuk mendukung program prioritas nasional—terutama pengurangan emisi, pengembangan green energi, serta penghematan subsidi bahan bakar fosil.
“Kondisi lingkungan kita tidak baik-baik saja. Penggunaan BBM juga semakin sulit, antrean terjadi di mana-mana. Dengan konversi, kita membantu kemandirian energi sekaligus mengurangi beban subsidi negara,” terangnya.
Selain di Tomohon, PLN UIP3B Sulawesi juga menjalankan berbagai program pemberdayaan di beberapa wilayah lain. Di daerah Sinjai, misalnya, program diarahkan pada pembudidayaan kopi dan pelatihan barista agar masyarakat memiliki keahlian tambahan yang bernilai ekonomi.
“Kami mengajari masyarakat agar punya keterampilan lain di samping pendidikan formal,” jelas Hary.
Lebih jauh, Hary mengungkapkan bahwa untuk tahun 2026, PLN tengah mengusulkan program TJSL yang akan menyasar lebih luas, termasuk komunitas pencari kerja, karang taruna, hingga kelompok pemuda yang belum terserap lapangan kerja formal.
“Proposalnya sedang kami usulkan. Jika disetujui pusat, tahun 2026 akan kami jalankan. Tahun ini, program telah menyentuh teman-teman difabel dan siswa SMK di Sulawesi Utara,” katanya.
Sedangkan Manager Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Sistem Minahasa, Yuana Putra Adianto, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat Kota Tomohon dalam mendukung program konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik.
“Terus terang, saya baru satu hari bertugas di kantor ini setelah proses serah terima jabatan pada Kamis malam kemarin. Namun sambutan masyarakat di Tomohon sangat baik dan welcome,” ujar Yuana.
Ia menegaskan bahwa program tersebut menjadi momentum awal untuk mempererat kolaborasi antara PLN dan masyarakat sekitar, terlebih UP2B berperan sebagai penjaga keandalan listrik pada sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo.
“Dengan adanya program ini, kami ingin merangkul masyarakat sekitar sehingga kelistrikan dapat dijaga dengan aman, sekaligus membangun interaksi dan kolaborasi yang baik,” lanjutnya.
Yuana juga memaparkan bahwa konsumsi listrik secara nasional terus meningkat. “Secara rata-rata, peningkatan penjualan atau produksi listrik di Indonesia mencapai 4 sampai 5 persen. Hal ini menunjukkan pertumbuhan sektor kelistrikan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.” terang dia.
Sementara itu, kegiatan pelatihan konversi motor konvensional ke motor listrik yang digelar di SMK Kristen 1 Tomohon mendapat apresiasi dari Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulawesi Utara, Vecky Pangkerego. Program ini dinilai sebagai langkah positif dalam meningkatkan kompetensi peserta didik di bidang otomotif dan teknologi berkelanjutan.
Pangkerego menegaskan, pelatihan tersebut menjadi peluang besar bagi siswa SMK untuk memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan dunia industri saat ini. Terlebih kerja sama dengan PLN menjadi nilai tambah dalam mempersiapkan tenaga terampil.
“Ini merupakan kegiatan luar biasa dan sangat baik untuk peningkatan kompetensi siswa-siswa SMK. Ketika pihak PLN bekerja sama dengan SMK Kristen 1 Tomohon, ini mempersiapkan siswa agar memiliki keahlian dalam mengkonversi motor konvensional ke motor listrik,” ujar Pangkerego.
Ia juga menambahkan, keahlian tersebut diharapkan dapat membuka peluang para lulusan SMK untuk dapat diterima di dunia usaha maupun dunia industri, termasuk PLN. Menurutnya, kebutuhan tenaga terampil berbasis otomotif listrik semakin meningkat seiring perkembangan teknologi.
“Kami berharap ketika mereka lulus, bisa terpakai di dunia usaha dan dunia industri, termasuk di PLN. Kompetensi ini menjadi modal besar,” lanjutnya.
Dalam kegiatan tersebut, tercatat sebanyak 39 peserta, termasuk guru pendamping, mengikuti pelatihan. Karena keterbatasan kuota, Pangkerego berharap para peserta dapat membagikan ilmu dan praktik baik kepada siswa lainnya.
“Peserta yang sudah ikut wajib mengimbaskan pengetahuan ini kepada siswa lain. Ini penting agar transfer ilmu berjalan efektif,” tegasnya.
Pangkerego turut mendorong pihak sekolah untuk menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan industri, sehingga kompetensi lulusan relevan dan sesuai standar perusahaan.
“Sekolah perlu membuat kurikulum bersama melalui penyelarasan dengan dunia industri. Harapan dan kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan perlu disesuaikan,” tutupnya.
Menurutnya, program pelatihan ini menjadi salah satu bentuk nyata dukungan dunia pendidikan dalam menyongsong era kendaraan listrik, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan SDM berbasis teknologi ramah lingkungan.
Pada kesempatan itu, Kepala Sekolah SMK Kristen 1 Tomohon, Altje Liuw, menyampaikan apresiasi tinggi kepada PLN UIP3B Sulawesi yang telah mempercayakan sekolahnya sebagai lokasi pelatihan.
“Kami berterima kasih atas dukungan PLN dalam meningkatkan kompetensi siswa dan guru kami. Pelatihan ini menjadi peluang nyata bagi anak-anak untuk memahami teknologi terkini dan siap memasuki dunia kerja. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut,” ujar Altje.
Ia juga menegaskan bahwa kompetensi motor listrik akan menjadi nilai tambah lulusan di era transisi energi.
Diketahui, PLN UP2B merupakan unit yang bertanggung jawab dalam pengaturan sistem transmisi Sulawesi Utara–Gorontalo.
Kegiatan pelatihan konversi ini diikuti 25 peserta yang terdiri dari 12 guru pengajar dan 13 siswa dari jurusan teknik mesin dan elektro. Sebanyak 9 unit kendaraan akan dikonversi menjadi motor listrik dalam kegiatan yang berlangsung selama empat hari.
Materi pelatihan dibawakan oleh instruktur dari Elders Electrico, Bapak Richard. (MiRa)










