![]() |
Tomohon|||CK- Pemerintah Kota Tomohon resmi meluncurkan Gerakan Pilah Sampah dari Sumbernya dengan pendekatan CSSR (Categorize, Sort, Sustainable, Reduce) yang dipusatkan di Kelurahan Tara-tara Satu. Acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Tomohon Caroll J. A. Senduk, SH, bersama Wakil Wali Kota Sendy G. A. Rumajar, SE., M.I.Kom.
Dalam sambutannya, Wali Kota Caroll menegaskan pentingnya kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah, khususnya dimulai dari rumah tangga.
“Sampah adalah persoalan bersama. Dengan gaya hidup yang semakin konsumtif, volume sampah terus meningkat. Gerakan Pilah Sampah ini jangan hanya menjadi kegiatan seremonial. Harus ada sosialisasi dan implementasi nyata di lapangan, dimulai dari rumah masing-masing,” ujar Wali Kota.
Ia juga mengimbau seluruh camat dan lurah agar aktif menyampaikan pentingnya gerakan ini dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam acara suka maupun duka.
“Sampah bisa bernilai ekonomi jika dikelola dengan baik. Sampah organik bisa dijadikan pupuk, sementara yang anorganik bisa didaur ulang,” tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen, Wali Kota meminta seluruh lurah menyampaikan informasi terkait program pengaduan masyarakat “Corong Suara Rakyat” kepada warga melalui kepala lingkungan. Program ini membuka ruang komunikasi antara masyarakat dan pemerintah dalam hal pengaduan maupun masukan pelayanan.
Gerakan Pilah Sampah ini diawali dengan pemukulan Tetengkoren oleh Wali Kota didampingi Wakil Wali Kota, sebagai simbol dimulainya gerakan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan aksi simbolis pemilahan sampah serta penanaman bibit sawi.
“Sebagai kota pariwisata, wajah Tomohon harus bersih dan tertata. Sampah yang berserakan hanya akan mengurangi daya tarik wisatawan, terutama turis mancanegara,” tutup Wali Kota.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua BPMJ GMIM Imanuel Tara-Tara Pdt. Megi Pandey-Walintukan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tomohon John Kapoh, SS., M.Si. bersama jajaran, para camat dan lurah se-Kota Tomohon, serta masyarakat Tara-Tara Raya. (MiRa)