Tomohon|||CK–Angkat Tema, "Pesiarah Pengharapan Berjalan Bersama Maria", Ribuan umat Katolik dari delapan paroki di Kevikepan Tomohon, Keuskupan Manado, menggelar ziarah penutupan Bulan Maria yang dipusatkan di Paroki Roh Kudus Matani, tepatnya di Gereja Katolik Kerahiman Ilahi, Sabtu (31/5).
Dengan penuh devosi, umat berjalan dalam prosesi ziarah sebagai bentuk penghormatan kepada Bunda Maria, Ibu Yesus Kristus. Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Keuskupan Manado, Pastor Paulus Laurensius Pitoy MSC, bersama para Pastores Kevikepan Tomohon.
Dalam homilinya, Pastor Pitoy menekankan teladan iman Bunda Maria yang segera pergi mengunjungi saudarinya, Elisabet, untuk berbagi sukacita dan kabar keselamatan.
“Maria pergi bukan untuk bersenang-senang, tetapi membawa kabar gembira. Elisabet menerimanya dengan iman dan sukacita karena kehadiran Tuhan,” ujar Pastor Pitoy.
Ia mengajak umat untuk meneladani sikap Maria dan Elisabet, yakni saling mendukung, bukan saling mencela atau menghakimi.
“Kita, sebagai umat Katolik di Kevikepan Tomohon, hendaknya hidup dalam semangat persekutuan yang saling meneguhkan dan membantu, bukan menjatuhkan. Di sinilah identitas kita sebagai Gereja yang satu dan misioner,” tambahnya.
Dengan meneladani Bunda Maria, Ibu Yesus Kristus, Pastor Pitoy mengajak umat untuk saling meneguhkan, menguatkan, dan membantu satu sama lain dalam membangun kehidupan menggereja. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat semangat persaudaraan dan persekutuan di tengah umat.
Ia mengakui Ziarah kali ini dipusatkan di Paroki Roh Kudus Tomohon untuk membantu Stasi Santo Petrus Kumelembuai.
Ziarah ikuti oleh umat dari Delapan Paroki yakni Paroki Maria Ratu Damai Walian, Paroki Santo Joseph Sarongsong, Paroki Trinitas Maha Kudus Paslaten, Paroki Hati Kudus Yesus Kolongan, Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Paroki Bunda Hati Kudus Woloan, Paroki Santo Antonius Padua Taratara dan Paroki Roh Kudus Matani. (MiRa)